The Trees and The Wild mungkin masih asing di kuping sebagian kalian. Band ini memang terhitung baru. Terbentuk dari pertemanan masing-masing personilnya sejak bangku sekolah. Andra dan Remedy berteman sejak SMA dan pernah membuat proyek akustik bersama ketika kuliah. Sedangkan Iga adalah teman Andra di sebuah band blues, Enterprising John yang juga temannya sejak SMP. Di tahun 2006 mereka mulai mencoba menulis beberapa lagu. Beberapa karya akhirnya tercipta. Dari sanalah perjalanan The Trees and The Wild dimulai. Mereka menawarkan komposisi musik akustik yang sederhana dan memanja telinga. Mudah dicerna dan cukup minimalis.
Honeymoon on Ice adalah single pertama dari mereka yang diperkenalkan ke publik dan mendapat apresiasi bagus dari salah satu radio anak muda Ibukota. Lagu ini terinspirasi dari sebuah film karya Michel Gondry yang berjudul “Eternal Sunshine of the Spotless Mind.”
Selain itu, Lil’fish Records, label milik Agus Sasongko, Media Distorsi tertarik untuk merilis album penuh mereka setelah mendengarkan beberapa lagu The Trees and The Wild via myspace. Dari sana kemudian terjalin kesepakatan antar keduanya. Alhasil, bulan Februari 2009 mendatang rilisan penuh pertama dari band ini resmi akan beredar di bawah payung label tersebut. Sebagai informasi, Lil’fish Records sempat menangani album Pure Saturday dan The Morning After.
Perihal ingin berbagi kabar terkait The Trees and The Wild dan rencana perampungan album debut mereka, berikut wawancara singkatnya.
Teks Wawancara: Zelva Wardi
Kita mulai dari pertanyaan ringan dulu. Bagaimana mulanya The Trees and The Wild terbentuk? Untuk line-up personil apakah sudah seperti ini dari awal atau sering kali bongkar pasang?
Kami sudah berteman sejak masih di bangku sekolah. Di masa SMP Iga dan Andra telah bermain musik bersama, sedangkan Andra dan Remedy bertemu di masa SMA. Akhir 2006 kami mulai membuat lagu, dan sampai sekarang formasi kami bertiga.
Apa dasar kalian membentuk sebuah band? Sekedar hobikah atau karena kalian memang ingin berkarir di lingkup musik? Atau mungkin, kalian ingin mencoba peruntungan di ranah ini?
Ketika kami membuat lagu, itu adalah kondisi dimana kami tidak membuka kompromi dengan hal-hal di luar kami. Dan penghargaan menurut kami adalah sebuah proses.
Apa saja kegiatan para personil The Trees and The Wild selain sibuk di band?
Remedy: menyelesaikan skripsi. Andra: menyelesaikan skripsi. Iga: penata musik film dan guru musik.
Untuk nama band sendiri, kenapa The Trees and The Wild yang digunakan sebagai identitas? Ada alasan tertentu mungkin?
The Trees and The Wild merupakan suatu ungkapan yang menurut kami berarti suatu keadaan yang bebas, hidup dan tidak artifisial.
Lagu ‘Honeymoon on Ice’ cukup menarik perhatian saya. Pertama kali dengar saya pikir lagu ini milik band asing. Ternyata saya salah. Namun, yang menarik perhatian saya bukan karena itu, melainkan karena komposisi musik yang sangat minimalis dan mudah dicerna. Saya pikir hanya dengan gitar akustik saja sudah cukup enak untuk didengar. Tidak perlu menambahkan instrumen atau efek macam-macam lagi. Apa semua lagu kalian dikonsepkan seperti itu, minimalis dan easy listening? Untuk genre lagu sendiri, seperti apa kalian mengkategorikannya?
Kategori bagi kami akan menjadi bumerang untuk persepsi, karena itu akan mempersempit pemikiran orang yang mendengar karya-karya kami. Jadi kategori musik The Trees and The Wild menjadi kebebasan tiap-tiap individu untuk menyikapinya.
Sejauh ini sudah ada berapa materi lagu yang kalian punya? Dan apa yang ingin kalian sampaikan lewat lagu-lagu kalian tersebut?
Sejauh ini sudah 80%, dan lagu-lagu kami bercerita tentang optimisme dan antisipasi hari esok.
Mengenai lirik/syair lagu, menurut kalian seberapa penting kefungsiannya dalam sebuah karya musik? Hanya sebagai pelengkap sajakah atau seperti apa? Seserius apa kalian memikirkan pembuatan lirik untuk lagu-lagu kalian?
Lirik memiliki porsi yang unik dalam komposisi lagu. Bila dianalogikan, lirik itu sebagai bumbu pada indomie..hehehehe..
Lagu-lagu kalian didominasi lirik bahasa Inggris. Apakah musik kalian tidak cocok menggunakan bahasa Indonesia? Beberapa band ketika ditanya tentang ini pasti akan menjawab masih terlalu sulit untuk mereka bisa berekspresi dengan lirik-lirik bahasa Indonesia. Bagaimana dengan kalian?
Kebetulan lirik kami tidak semua berbahasa Inggris dan menurut kami lirik bahasa Indonesia maupun Inggris tidak memiliki kekurangan maupun kelebihan. Dan kami tidak menemui kesulitan dalam membuat lirik berbahasa indonesia.
Terkait inspirasi bermusik kalian, apa dan dari mana saja (musik/non-musik)?
Kami terinspirasi oleh hal-hal yang terjadi dalam hidup kami dan musik yang telah kami dengar dari dulu sampai sekarang.
Menurut kalian, sejauh mana musik membawa pengaruh baik dan buruk bagi orang lain? Dengan kata lain, bisakah mengintervensi seseorang untuk berbuat sesuatu?
Kemungkinan adanya intervensi musik terhadap hidup seseorang akan selalu ada, tetapi bicara tentang baik dan buruk bukanlah sesuatu seperti hitam dan putih. Ini akan kembali kepada kebebasan individu masing-masing yang menikmati musik tersebut dan cara mereka menyikapinya.
Kembali ke lagu-lagu kalian. Apa yang berbeda dari karya-karya The Trees and The Wild dan ingin ditunjukkan ke penikmat musik lokal?
Berbeda adalah bentuk apresiasi dari para pendengar kami, ketika kami membuat lagu, yang kami pikirkan hanya mengekspresikan apa yang kami alami.
Debut album kalian akan dirilis oleh “Lil’fish records” pada Februari tahun 2009 mendatang. Bisa diceritakan proses terjalin kerjasama dengan label ini?
“Lil’fish records” mendengar kami dari situs myspace lalu mereka menawari kami kerjasama untuk membuat album penuh.
Berapa lagu yang akan disertakan ke dalam rilisan pertama kalian tersebut? Dan untuk rekamannya sendiri sudah sampai sejauh mana?
10 lagu, proses rekaman sudah berjalan 80%.
Oke, sukses untuk album penuh pertama kalian nanti. Bagaimana caranya jika ada yang ingin berinteraksi dengan kalian?
Untuk menghubungi kami bisa melalui www.myspace.com/thetreesandthewild atau email listento_thetreesandthewild@yahoo.com
Ada lagi mungkin yang ingin disampaikan untuk pendengar kalian?
Datang yaa ketika kami manggung. Kita ngobrol di sana. Biar lebih akrab.